Connect with us

Lifestyle

Nongkrong di Kedai Seni Djakarte

Published

on

dok: Nelson - Vanessa

Jakarta – Suasana cozy dan sambutan hangat pelayan menyapa saat memasuki Kedai Seni Djakarte di Kota Tua. Semula, bangunan ini milik perusahaan asuransi Belanda, Batavia Zee een Brand Assurantie Maatschaapij. Dibangun tahun 1913.

Pada masa kemerdekaan, bangunan kolonial di sekitar Kota Tua diambil alih orang Indonesia. Termasuk keluarga suami Susi Ratna, pemilik Kedai Seni Djakarte. Tahun 1983, bangunan ini sempat menjadi gudang obat alkohol untuk apotik-apotik.

Sayangnya, tahun 1990, gudang tak lagi terpakai lagi. Sekian lama terabaikan, tahun 2012, Susi mengubah gudang tua itu menjadi kedai makanan dan minuman, serta galeri.

Kemasan Galeri.

Diresmikan 16 Juni 2013, tempat ini termasuk salah satu kedai perintis di kawasan kota tua Jakarta. Mengapa diberi nama Kedai Seni Djakarte?

Menurut manajer kedai, Danang, kedai ini menunjukkan tempat makan dan minum dengan dikemas galeri seni.

Sayangnya, galeri seni di sini tak lagi berfungsi. Hanya dinikmati beberapa lukisan tergantung di dinding. Termasuk seperangkat kursi dan meja lawas asal dari Blora, Jawa Tengah. Tahun 2015, UNESCO sempat membantu merapikan atap kedai yang sudah lapuk dan bocor.

Soal hidangan, kedai ini menyajikan makanan-minuman Nusantara andalan. Ada Sop Buntut, Iga Bakar, Nasi Bakar, Soto Betawi, dan Nasi Pecel.

Untuk minuman, bisa menikmati Es Toples, soda water empat toping pilihan, yaitu kiwi, stroberi, anggur, dan markisa. Mau ngopi? Ada kopi Malabar atau Aceh Gayo. Camilan? Ada poffertjes.

Koleksi Pribadi

Tidak hanya hidangan istimewa, kedai ini menyajikan dekorasi sangat personal. Terdapat beberapa pajangan barang pribadi milik Susi.

Mulai dari koleksi kaset lama, setrika, hingga meja dan kursi kayu. Termasuk barang-barang lawas lainnya. Lantai atas, suasana tenang bergaya campur retro, tradisional, dan shabby chic membuat tempat ini cocok untuk meeting, serta makan dan minum dengan tenang.

Keistimewaan lain, Anda bisa lama nongkrong dengan memesan minum. Seperti kopi, teh atau es krim, sambil menikmati suasana sore di kawasan Kota Tua, Jakarta. Tentu, sambil berfoto-foto. (Diyah)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *