Connect with us

Lifestyle

Jejak Digital Slalu Dikenal

Published

on

Kalo inget inget jaman ikutan Pramuka waktu kita Sekolah Dasar, saat kita camping dan disuruh berjalan berbaris menyusuri jalan setapak yang berlumpur tanah, maka saat kita sudah berjalan jauh dan menegok kebelakang, akan tampaklah Jejak langkah kaki kita berupa cap sepatu kita yang tertinggal di tanah, sesuai dengan arah jalan yang kita lalui.

Namun keesokan harinya, saat hujan sudah mengguyur bumi semalaman, waktu kita melintas di jalan itu lagi saat kita mau kembali keparkiran bus yang akan membawa kita pulang, jejak kaki kita itu sudah tidak ada sisanya sama sekali, tak berbekas.

Nah, berbeda dengan Jejak Digital, yang saat ini merupakan topic hangat yang tak habis habisnya dibahas, baik oleh kalangan milenial maupun kalangan kolonial.

Jejak Digital adalah jejak yang akan tetap ada, sekalipun kita berusaha keras untuk menghapuskannya. Banyak orang yang terlambat menyadarinya, sehingga akhirnya dapat berakibat buruk bagi relasi antar personal yang sangat menentukan perkembangan karier sampai kesempatan meraih rejeki. Mengerikan bukaan?

Apasih jejak digital?

Jejak Digital adalah rekam jejak aktifitas digital kita, baik melalui hand-phone, tab, pc ataupun melalui fasilitas digital lainnya. Rekaman aktifitas ini bias berupa percakapan (seperti WA chat harian kita), rekaman gambar, video, slide ataupun hasil tulisan dan segala dokumen yang pernah kitalakukan.

Kebayang kan, jika kita yang hobbynya ngejelek jelekin orang, dan selalu berkomentar nyinyir tentang sesuatuhal yang sebenernya kita gak terlalu tau, atau kita yang suka merasa diri paling bener dan paling sempurna, selesai deh hidup lo. Dan katanya Jejak Digital  konon dapat tersimpan abadi sampai jangka waktu sepuluh tahun, artinya besok hari Jejak Digital kita diputarkembali.

Mereka yang doyan Pencitaraan, jelas mati kutu dengan adanya Jejak Digital, apalagi kalo Pencitraannya itu dibikin untuk sekedar mencari simpati sesaat dari mereka yang dsebut Netizen.. wah dapet salam dari Ambyaarr……..

Karena itu, sebagai media yang juga terus menerus melakukan pembenahan, Bibir Jakarta menghimbau mari kita masuki era Digital Life Style ini dengan penuh kesadaran, untuk menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi.

Gak semua harus ditumpahkan via Whatsapp, pada kenyataannya berkomunikasi melalui social media itu tetap saja gakse ”dekat” saat kita berkomunikasi langsung dengan bertatapan muka.  Mari gaes, kita manfaatkan kemajuan teknologi ini untuk lebih membuat kita menjadi bangsa yang lebih ber-asa! (HDF)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *