Lifestyle
Millenialita Indonesiawi
Kalo dipikir-pikir, zaman sekarang semua serba mudah, praktis dan cepat, ya cyiin.. Coba
kita perhatiin cara kita melakoni kehidupan sehari-hari. Dari mulai mencari transportasi ke kantor, sekolah, kampus, dokter atau pasar. Semua bisa kita dapetin dari smartphone.
Tinggal pencet-pencet, nongol, deh kendaraan yang bikin kita ngacir kemana kita mau. Sampe, kita tinggal turun dan say goodbye sama pengemudi tanpa repot ngeluarin isi dompet. Terstruktur, sistematis dan masif!
Gak cuma itu. Urusan
perut, kalo dulu nyari makanan favorit musti
nyiapin waktu cukup lama untuk sampe ke tempat jualan. Sekarang, mau makan apa aja tinggal pencet. Anti ribet dan capek. Duduk manis, dateng, deh makanan dengan packaging praktis dan kekinian.
Cuus..
Semua karena connected dengan teknologi. Tapi, keadaan ini berdampak positif dan negatif.
Bagai dua sisi mata uang tak terpisah. Terserah, kita mau pilih mana.
Artinya, mau pilih dikendalikan keadaan ini, muter mengikuti arus teknologi yang semakin menguasai kehidupan kita. Atau ‘eling lan waspodo’, kita mengendalikan dan melangkah maju!
Mengutip quote dalam buku Rhenald Kasali berjudul Shifting, tertulis: Lebih baik pegang kendali daripada dikuasai!
Hakikatnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia, bukan? Bukan mempersulit atau mengacaukan. Kami melihat, banyak orang enggak punya kepekaan sosial alami. Seperti ‘kegilaan’ generasi milenial pada smartphone. Semua mudah didapat dan relatif murah lewat benda itu. Halal sampe yang haram, ada.
Tapi, secanggih apapun teknologi, tetap saja manusialah pengendali pengguna. Makanya, kehadiran free magazine Bibir Jakarta sebagai bridging atau jembatan bagi dunia digital yang sedang memasuki kehidupan kita secara perlahan.
Kami akan menjadi jembatan dua arah. Menghadirkan manfaat nilai tambah bagi masyarakat. Salah satunya mengenalkan aneka produk lokal usaha kecil dan menengah.
Tak sekadar posting di internet, hadirnya magazine bisa memuat informasi akurat dan terpercaya. Di dalamnya, kami mengulas informasi tentang kuliner, people, dan life style.
Termasuk dukungan Radio Republik Indonesia. Ini membanggakan kami. Sekaligus membuka jalan kami menyajikan informasi selain visual dan literasi, namun juga audio.
Jadi, ber-milenial tetapi teteeup Indonesiawi!•