Lifestyle
Yongki Komaladi , Lokal Tahan Banting

Buat yang biasa jalan-jalan ke mal, pasti sering melihat sepatu merek Yongki Komaladi. Produk lokal dan populer seantero Indonesia. Tak kalah keren dengan merek luar.
Siapa yang tidak mengenal nama Yongki Komaladi. Tak sekadar merek sepatu pria dan wanita dewasa, serta anak, brand ini ternyata merupakan nama orang dengan nama serupa.
Yongki, atau Kwok Joen Sian, mendirikan sepatu Yongki Komaladi tahun 1992. Kokoh di sejumlah pusat perbelanjaan di Indonesia, perjalanan pemilik sepatu ini tak mudah.
Sebelum merintis perusahaan ini, ia pernah bekerja sebagai penjaga butik busana impor milik orang tua angkatnya di Duta Merlin, Jakarta Pusat.
Model Iklan
Dari beberapa pelanggan di sana, salah satunya memerhatikan bakat Yongki untuk jadi model kaca mata. Ray Sahetapy, menjadi model kaca matanya saat itu.
Kesempatan menjadi model, menggiring lulusan Bisnis Manajemen di Stamford College School Singapore 1977 ini ke jalur fesyen lebih luas.
Mulai dari model busana hingga asisten desainer, dan belajar desain produk sepatu. Inilah asal muasal produk Yongki Komaladi bergeliat di pasaran.
“Saya pun memasarkan produk ini ke pasaran. Teman menyarankan pakai nama saya. Biasanya, kan kalau nama produk singkat, ya,” kata Yongki.
Yongki kerap melakukan riset pasar. Ini untuk mengetahui, apa saja desain yang tengah diminati masyarakat.
Ukir Mega Mendung
Terbaru, ia mengeluarkan desain motif ukir Mega Mendung buatan mitra atau pengrajin langganannya.
Semua motif itu diawali oleh nama-nama hewan. Seperti 12 shio chinese zodiak dengan motif Mega Mendung ukiran Jepara untuk dipamerkan di Guangzhou, Cina.
Bertahan selama 27 tahun, Yongki belum merasa puas. “Selalu belajar. Angkat apa yang kita punya, jangan meremehkan. Indonesia besar, banyak talenta original,” jelasnya.
Banyak artis hingga desainer menjajal sepatunya. Termasuk mendesain untuk pemilik kaki besar atau pendek sebelah, hingga pesanan ke hotel dan aneka seragam.
Tak hanya berpikir profit. Yongki juga berjiwa sosial.
“Saya mau bikin sepatu yang lebih manusiawi. Hasil keuntungan, saya salurkan untuk panti werda, panti asuhan, tidak berkaki, hingga orang tak mampu,” tutupnya.
7 Tips Rawat Sepatu ala Yongki
Tak hanya tubuh, sepatu juga perlu dirawat agar tetap nyaman, tak rusak, dan bersih. Berikut tips dari Yongki Komaladi:
1. Selesai pakai, bersihkan dengan lap.
2. Memakai silica gel agar tidak berjamur. Lalu di lap dan jemur.
3. Jangan dibungkus plastik. Lebih baik pakai berbahan dan berpori.
4. Pakai bergilir. Jangan pakai sepatu itu-itu saja. Kalau sepatu lama tak dipakai, bisa hancur dan retak seperti pasir. Produk mahal, kalau lama tak dipakai tak akan senyawa.
5. Setelah pakai, diganjal ujungnya agar bentuk tak berubah.
6. Anginkan dan bersihkan dua minggu sekali.
7. Beli sepatu sesuai kebutuhan.