News
Rupiah Loyo Lawan Dollar AS

Jakarta – Ekonom Perkirakan BI Rate Naik Kuartal II 2024. Usai libur Lebaran 2024, Rupiah terus mengalami perlemahan hingga menyentuh 16.200 Rupiah/Dolar pada pasar uang di hari Selasa (16/4) yang utamanya disebabkan karena penguatan indeks Dolar AS menyusul menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan terjadinya ketegangan geopolitik di Timur Tengah khususnya konflik Iran dan Israel.
Hal ini ditanggapi oleh Wibisana Bagus Santosa, seorang Bankir yang menyatakan bahwa “Meskipun Bank Sentral Indonesia (BI) terus melakukan intervensi di pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) berupa valuta asing dan obligasi, kemungkinan besar masih tidak akan cukup kuat untuk menahan laju perlemahan Rupiah” kata Wibisana.
Atas kondisi ini, beliau juga memperkirakan BI dapat mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate yang saat ini ditahan di level 6 persen menjadi 6.25 persen pada kuartal II 2024 untuk menahan laju perlemahan mata uang Rupiah. Wibisana juga berpendapat bahwa dengan pertimbangan kenaikan BI-Rate, akan cukup untuk mempertahankan daya tarik asset Rupiah dan menarik aliran modal.
BI pasti mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, dimana strategi tersebut akan tertuang di dalam agenda Rapat Dewan Gubernur BI yang akan dilaksanakan pada 23-24 April 2024 pekan depan, salah satunya untuk menetapkan besaran BI-Rate.
Sebagai penutup, Wibisana memprediksi Rupiah berpotensi akan kembali bergerak melemah pada rentang Rp 16.150-16.250 per dolar AS dalam pekan ini (17/4-19/4).